Sabtu, 22 Mei 2010

Sharing TOEFL tips and tricks

As one of the requirements to graduate from Magister Program is having our TOEFL with the minimum score is 450. TOEFL is Test of English as a Foreign Language.

I had a TOEFL test long time ago in 2000 when applying for a position in one of the biggest telecommunication company in Indonesia, and my score was 600. I never had any TOEFL tests anymore after that.

Last week, the academic has been very kind to organize a TOEFL preparation in order to increase everyone’s score.

Well, ternyata walaupun kuliah S2 masih banyak yang bahasa Inggrisnya kedodoran. Bagaimana mau research pake’ literatur asing kalau bahasa Inggrisnya memble?

So, jadilah kami ikutan kelas persiapan untuk tes TOEFL. Seperti biasa, untuk melihat sejauh mana kemampuan para peserta course ini, maka diadakan “placement test”. Pada dasarnya soal-soal placement test juga adalah soal-soal TOEFL, akan tetapi tidak dipakai sebagai score resmi. Score resmi baru diambil pada test berikutnya dengan harapan score yang didapat lebih baik dari sebelumnya.

Saya belum pernah ikut persiapan TOEFL walaupun sudah sering ikut test bahasa Inggris dimana-mana sebelum diterima bekerja. Saya sangat antusias untuk mengetahui berapa score saya sekarang dan trik-trik apa saja yang bisa membuat saya lebih cepat dalam mengenali soal dan menjawabnya dengan cepat pula.

Hasil placement test saya lumayan juga. Nggak banyak perubahan. Kali ini score saya 603. Saya ingin supaya score saya bisa naik lagi. Maksimal score TOEFL adalah 667. So, saya sangat berharap dengan ikut kelas penguatan ini, score saya bisa naik lebih banyak lagi. Yah, at least nambah 20 point deh…

Kelas persiapan ini dibagi menjadi 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua saya sempat ikut, dan dari situ saya sudah dapat mengambil beberapa trik untuk dapat mengerjakan TOEFL dengan lebih cepat. Pada pertemuan pertama, saya masih excited, karena setelah bertahun-tahun mempergunakan bahasa Inggris, kali ini memory saya disegarkan lagi dengan teori-teori dasar. Sayangnya, hari kedua saya mulai bosan, sehingga saya lebih banyak berada di luar ruangan sekedar untuk merokok. Selain itu juga, ada beberapa teman sekelas saya yang merasa terganggu dengan kehadiran saya. Saya tahu walaupun mereka sambil bercanda mengatakan bahwa saya tidak perlu ikut lagi kelas persiapan, tapi sebenarnya mereka tidak menginginkan saya aktif ikut menjawab soal-soal.

Setiap kali sebuah soal dibacakan, teman di depan saya selalu menengok ke arah saya sambil begini : . Akhirnya saya bosan. Mendingan duduk di luar, ngopi, ngerokok sambil melamun. Padahal saya sudah bayar! Rugi dong bayar 1,5 juta tapi nggak boleh ikutan?

Anyway, ada sedikit oleh-oleh yang ingin saya bagi di sini. Kalau ikut tes persiapan TOEFL biayanya bisa mahal, maka kalau ada yang kebetulan ingin ikut TOEFL bisa coba beberapa trik yang saya dapat dari kelas persiapan sebelum saya terusir dari kelas.

Semua orang yang sudah pernah membaca soal-soal TOEFL pasti tahu bahwa test tersebut mengandung banyak jebakan. Selain ketelitian, butuh kecepatan untuk menjawabnya karena semuanya diberi waktu yang sangat terbatas. Hal-hal berikut ini mungkin bisa dijadikan panduan.

Soal TOEFL PBT yang saya ikuti kemarin memiliki 3 sesi, yaitu : Listening Comprehension (30-40 menit), Structure and Written Expression (25 menit), dan Reading Comprehension (55 menit). Dalam TOEFL yang lain ada juga yang menyertakan Writing (Test of Written English) dan Speaking (Test of Spoken English).

Sebisa mungkin kita sudah harus mengenal basic grammar. Tidak perlu beli buku yang ‘heboh’ deh, cukup beli buku pelajaran bahasa Inggris untuk SMP saja, justru lebih mudah mempelajari grammarnya.

TOEFL test sangat menguras pikiran dan energi. Oleh karena itu, kita harus menghemat energi kita dan berusaha se-rileks mungkin ketika mengerjakan soal-soal tes walaupun waktunya sangat sempit.

Untuk Listening Comprehension
1. Pada soal dimana percakapan singkat yang dilakukan oleh dua orang, kita tidak perlu memperhatikan terlalu penuh kepada pembicara pertama, karena sudah pasti yang menjadi soal adalah percakapan yang dilakukan oleh orang kedua.

2. Pada percakapan yang agak panjang, sempatkanlah diri membaca pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan pada setiap soal, pada saat mendengarkan soal, buatlah catatan-catatan kecil mengenai data yang berhubungan dengan soal-soal yang ditanyakan saja.

Untuk Structure dan Written Expression
Biasanya soal dibuat dimana kita harus mencari “kata” yang tidak tepat atau salah. Beberapa kata digaris-bawahi, dan akan membuat kita bingung untuk menentukan dimana kesalahan yang terjadi.

Ada pula soal pilihan ganda, pilihannya ada 4, dimana kita diminta untuk mengisi area yang kosong pada soal.

Tapi saya sudah dapat triknya! Kita hanya cukup mengenali apakah kalimat soal tersebut sudah memiliki Subject dan Verb!

Misalnya :
Kalau kita melihat satu kalimat soal belum memiliki Subject, maka pada pilihan ganda, kita hanya tinggal mencari jawaban yang mengandung Verb. Begitu juga sebaliknya. Tapi kalau kalimatnya sudah komplit, maka yang harus kita cari hanyalah pelengkap dari Subject atau Verb itu sendiri.

Demikian juga pada soal dimana ada beberapa kata yang digaris-bawahi untuk menjebak kita. Kuncinya hanya tinggal merefer ke trik di atas, jadi yang perlu diperhatikan hanya kata yang digaris-bawahi, dengan menghubungkannya dengan kata sebelumnya atau sesudahnya.

Untuk Reading Comprehension
Kelihatannya mudah karena tinggal mencari jawaban yang ada pada soal cerita. Tapi jangan salah, tidak semua jawaban ada di soal cerita, dan soal reading ini diletakkan di akhir test, dimana energi kita sudah habis terkuras pada 2 sesi sebelumnya. Jangan membuang waktu terlalu lama untuk membaca cerita. Konsentrasilah pada pertanyaan dan pilihan gandanya. Maka triknya adalah :
- membaca pilihan ganda yang disediakan lalu mencoba mencocokkan data tersebut dengan yang ada di soal cerita; atau
- membaca cepat (scanning) soal cerita.

Satu tips yang diberikan oleh salah satu pembimbing adalah : malam sebelum test jangan belajar apapun! Kalau ingin merefresh ingatan tentang teori, jangan dilakukan pada malam sebelum test. Satu jam sehari seminggu sebelum test adalah pilihan yang baik. Usahakan otak rileks dan tidur cukup


http://www.bloggaul.com/roseheart/readblog/87023/sharing-toefl-tips-and-tricks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar